OUR RIGHTS, OUR FUTURE: PESAN PENTING DI BALIK HARI HAM SEDUNIA BAGI PAPUA
Oleh : Frans X Rumere
Setiap tanggal 10 Desember, dunia memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) sebagai bentuk penghormatan terhadap Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) yang diadopsi oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1948. Deklarasi ini menjadi landasan universal tentang hak-hak mendasar yang dimiliki setiap individu tanpa diskriminasi.
Pada tahun 2024, tema Hari HAM Sedunia, “Our Rights, Our Future, Right Now” atau “Hak-Hak Kita, Masa Depan Kita, Saat Ini”, menyerukan tindakan nyata untuk melindungi dan memajukan HAM sebagai pijakan menuju masa depan yang lebih berkeadilan. Tema ini menjadi panggilan bagi seluruh dunia untuk mengakui bahwa penghormatan terhadap hak asasi manusia bukan hanya tanggung jawab moral tetapi juga kunci keberlanjutan sosial dan ekologis.
Refleksi Isu HAM di Papua
Peringatan Hari HAM Sedunia tahun ini menjadi momen refleksi penting, khususnya bagi masyarakat Papua. Wilayah yang kaya akan budaya, tanah leluhur, dan sumber daya alam ini menghadapi tantangan besar dalam pemenuhan hak-hak dasar. Pelanggaran HAM, ketidakadilan, diskriminasi, hingga perampasan tanah adat menjadi masalah yang terus membayangi masyarakat Papua.
Hak atas tanah, air, hutan, dan udara yang menjadi inti kehidupan masyarakat adat Papua sering kali diabaikan. Eksploitasi sumber daya alam demi kepentingan bisnis telah membawa dampak serius, tidak hanya terhadap lingkungan tetapi juga pada keberlangsungan hidup komunitas-komunitas lokal. Mereka yang selama ini hidup selaras dengan alam menghadapi ancaman kehilangan identitas budaya dan kearifan lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Urgensi Perlindungan HAM di Papua
Melalui tema tahun ini, peringatan Hari HAM Sedunia mendorong Indonesia, khususnya pemerintah dan masyarakat, untuk memberikan perhatian khusus pada situasi di Papua. Upaya perlindungan hak asasi manusia di wilayah ini memerlukan pendekatan yang holistik, melibatkan penghormatan terhadap hak-hak adat, pembangunan berkelanjutan, dan pengakuan terhadap keberagaman budaya.
Kampanye edukasi dan dialog konstruktif perlu diperkuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya HAM. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan masyarakat adat menjadi kunci untuk mengatasi pelanggaran HAM di Papua dan menciptakan solusi yang berkeadilan.
Mengamankan Masa Depan Papua
Hari HAM Sedunia bukan hanya tentang memperingati hak-hak yang telah dijamin oleh hukum, tetapi juga tentang memperjuangkan hak-hak yang masih terabaikan. Di Papua, perjuangan ini mencakup upaya melindungi tanah-tanah adat yang tersisa, menjamin akses terhadap sumber daya alam yang adil, serta memastikan bahwa pembangunan tidak mengorbankan hak-hak masyarakat lokal.
Komitmen untuk menghormati dan melindungi HAM di Papua adalah langkah menuju masa depan yang lebih baik, tidak hanya bagi Papua tetapi juga bagi seluruh Indonesia. Dengan mendengarkan suara masyarakat adat dan menghormati hak-hak mereka, kita turut menjaga keadilan sosial dan keberlanjutan ekologi untuk generasi mendatang.
Pada akhirnya, Hari HAM Sedunia mengingatkan kita semua bahwa masa depan yang lebih adil, setara, dan manusiawi dimulai dari tindakan nyata saat ini. Papua, dengan segala keunikan dan tantangannya, membutuhkan perhatian lebih untuk memastikan bahwa hak-hak masyarakatnya benar-benar dihormati dan dilindungi, demi keberlanjutan harmoni antara manusia dan alam.
Dokumentasi Pribadi : Foto bersama Ketua Pemuda Gereja - Gereja Protestan India
Apa Reaksi Anda?