Guru di Papua : Antara Penghargaan dan Realitas

Guru di Papua : Antara Penghargaan dan Realitas

Pendidikan merupakan pondasi utama bagi kemajuan suatu bangsa. Di balik sistem pendidikan yang bermutu, terdapat peran krusial dari para guru sebagai perancang masa depan. Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa kesejahteraan guru di Indonesia, terutama di Papua, masih jauh dari kata layak. Hal ini menjadi faktor utama yang mempengaruhi minat generasi muda untuk memilih profesi menjadi guru.

Salah satu bentuk penghargaan kepada guru adalah melalui pemberian gaji yang layak. Sayangnya, di Indonesia, khususnya di Papua, gaji guru masih tergolong rendah. Terlebih bagi mayoritas guru swasta dan honorer, kondisi ekonomi mereka menjadi tidak stabil. Jika dibandingkan dengan negara Jepang, perbandingan gaji sangatlah mencolok. Di Jepang, seorang guru baru diangkat dengan gaji sekitar Rp 17 juta per bulan, sementara di Indonesia, banyak guru yang harus bertahan dengan gaji yang jauh di bawah itu.

Jepang menganggap guru sebagai kunci dari pembangunan, sehingga memberikan penghargaan melalui gaji yang layak. Di sini, Indonesia dapat belajar dari pendekatan ini. Pemerintah perlu meningkatkan gaji guru sebagai tanda apresiasi terhadap peran penting mereka dalam membangun bangsa.

Minat menjadi guru di Indonesia semakin menurun, terutama di kalangan anak muda milenial. Hal ini tidak terlepas dari persepsi masyarakat terhadap kesejahteraan guru yang rendah. Di mata mereka, profesi lain seperti dokter atau insinyur lebih menjanjikan dari segi ekonomi.

Dengan meningkatkan kesejahteraan guru, persepsi masyarakat terhadap profesi guru akan berubah. Guru tidak lagi dipandang rendah, dan minat orang-orang untuk menjadi guru akan meningkat. Ini akan menghasilkan persaingan sehat di antara calon guru untuk mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin.

Sejarah Jepang setelah Perang Dunia II menunjukkan betapa pentingnya peran guru dalam membangun kembali bangsa. Kaisar Hirohito menyadari bahwa guru adalah akar dari peradaban suatu bangsa. Kualitas pendidikan sangat tergantung pada kualitas guru. Guru bukan hanya orang cerdas, tetapi juga memiliki kepribadian baik dan semangat tulus untuk mengajar.

Kasus di Kabupaten Biak Numfor, di mana satu sekolah Yayasan dengan akreditasi B hanya memiliki satu guru dan akan memasuki masa pensiun, menjadi contoh nyata dari situasi yang memprihatinkan. Meskipun infrastruktur fisik sekolah terlihat megah, keberadaan tenaga pendidik sangat minim. Seorang guru profesional membutuhkan pengakuan dari berbagai pihak, terutama dari pemerintah dan yayasan. Kesejahteraan guru bukan hanya hak, tetapi juga kewajiban untuk diberikan. Peningkatan kesejahteraan guru bukan hanya memengaruhi motivasi mereka dalam mengajar, tetapi juga membentuk kualitas pendidikan nasional.

Untuk mewujudkan visi pembangunan, Pembangunan sektor pendidikan dasar di Kabupaten Biak Numfor saat ini difokuskan pada beberapa aspek, yaitu: Peningkatan akses pendidikan, yaitu Pemerintah Kabupaten Biak Numfor menargetkan agar setiap anak usia sekolah di Kabupaten Biak Numfor dapat mengakses pendidikan dasar. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah telah membangun sejumlah sekolah baru di daerah-daerah terpencil dan tertinggal. Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan biaya pendidikan kepada siswa dari keluarga kurang mampu. Kemudian Peningkatan kualitas pendidikan, yaitu Pemerintah Kabupaten Biak Numfor juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Kabupaten Biak Numfor. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai program, seperti:  Pelatihan dan peningkatan kompetensi guru, Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, Pengembangan kurikulum dan metode pembelajaran yang inovatif dan juga Peningkatan mutu pembelajaran, yaitu Pemerintah Kabupaten Biak Numfor juga berupaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah-sekolah dasar di Kabupaten Biak Numfor. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai program, seperti: Pengembangan program literasi dan numerasi,  Pengembangan program penguatan karakter, Pengembangan program bimbingan dan konseling,

Program pembangunan sektor pendidikan dasar di Kabupaten Biak Numfor saat ini, Pembangunan lima gedung baru PAUD di tahun 2023, Penyediaan beasiswa bagi siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu, Pelatihan dan peningkatan kompetensi guru, Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, seperti buku pelajaran, alat peraga, dan laboratorium, Pengembangan kurikulum dan metode pembelajaran yang inovatif, seperti pembelajaran berbasis teknologi informasi. Seperti diketahui Pemerintah Kabupaten Biak Numfor menargetkan bahwa semua program pembangunan tersebut dapat tercapai secara bertahap, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Kabupaten Biak Numfor dan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Ada beberapa indikator keberhasilan pembangunan sektor pendidikan dasar di Kabupaten Biak Numfor saat ini: Angka partisipasi sekolah (APS) yang tinggi, yaitu minimal 100% untuk anak usia sekolah dasar, Angka putus sekolah yang rendah, yaitu maksimal 5%., Nilai hasil belajar siswa yang meningkat, Lulusan pendidikan dasar yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau untuk memasuki dunia kerja.
Kita berharap Pemerintah Kabupaten Biak Numfor akan terus meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Kabupaten Biak Numfor, sehingga dapat mewujudkan generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing. Orang Biak  sebagai suku  pembawa peradaban di tanah Papua, harus memberi perhatian terhadap kesejahteraan guru,  dengan skala prioritas utama. Kunci dari peradaban ini terletak pada guru sebagai akar dari pembangunan bangsa. Dengan memberikan penghargaan dan kesejahteraan yang layak, Indonesia dapat memastikan generasi muda memiliki minat dan semangat untuk menjadi guru yang berkualitas.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow