MAKNA PASKAH BAGI UMAT KRISTIANI: CINTA DAN PENGORBANAN SEBAGAI MANIFESTASI IMAN

MAKNA PASKAH BAGI UMAT KRISTIANI: CINTA DAN PENGORBANAN SEBAGAI MANIFESTASI IMAN

Medan, (DBK)—Umat Kristiani selalu diingatkan tentang arti dan makna kebangkitan dan pengorbanan sebagai bentuk manifestasi cinta Tuhan kepada manusia dan cinta manusia kepada Tuhan. Ini dilakukan setiap kali Paskah. Dirjen Bimas Kristen Jeane Marie Tulung mengatakan dalam sambutan online melalui Zoom pada Perayaan Paskah Persekutuan Umat Kristiani Sumatera Utara pada hari Sabtu, 11 Mei 1924, bahwa pesan itu begitu kuat, melekat, dan tertanam dalam hati kita umat Kristiani untuk tidak hanya direnungi, melainkan selayaknya tercermin dalam laku perbuatan kita sebagai insan yang beriman.

Dirjen Bimas Kristen menyatakan dalam sambutannya bahwa, sesuai dengan Tema Paskah PGI tahun ini, "Hidup sebagai Alat Kebenaran-Nya", dengan merujuk pada Roma 6:13, Rasul Paulus menegaskan bahwa kematian dan kebangkitan Kristus telah menyelamatkan manusia dari tubuh dosa, yaitu keseluruhan manusia yang memiliki kecenderungan tak terhindarkan untuk berdosa. Namun, orang-orang yang percaya telah dibebaskan dari dosa melalui iman mereka. Dalam konteks ini, Perayaan Paskah umat Kristiani memiliki makna untuk memberi orang harapan dan kekuatan untuk bangkit dari bahaya dan ketakutan. Ini memberi kita harapan dan optimisme untuk menjalani hari-hari berikutnya bersama Kristus yang bangkit.

"Nilai Paskah mengajak kita untuk memperkuat semangat menghargai, menumbuhkan kepedulian, dan menyebarkan kasih antar sesama. Simbol kasih inilah yang akan melekat pada semua umat beragama, termasuk sesama Kristiani. Sebagai bagian dari refleksi dan aktualisasi nilai Paskah di Sumatera Utara, Perayaan Paskah hari ini di Kota Medan, Sumatera Utara, sebagai "Kantong Kristen", harus menjadi titik temu untuk memperkuat sinergi bersama melalui partisipasi aktif dalam membangun aspek kehidupan yang penuh damai sejahtera secara masif di tengah pluralisme, kata Dirjen.

Untuk menyimpulkan sambutannya, Dirjen Bimas Kristen mengatakan bahwa refleksi Paskah adalah sebagai kasih dari Tuhan Yesus adalah bagi semua orang yang mau datang kepada-Nya. Kita diingatkan bahwa Tuhan Yesus tidak membedakan siapa yang berasal dari suku, ras, atau golongan etnis. Oleh karena itu, esensi dan nilai-nilai Paskah sangat luas dan sesuai dengan tujuan moderasi beragama untuk memupuk kebersamaan umat.

Selain itu, semangat Paskah selalu mengingatkan kita untuk memperbarui diri, bersyukur, dan menjadi pelopor kebenaran dalam kehidupan sehari-hari kita melalui tindakan kita. Untuk melaksanakan iman kita kepada Tuhan, kita harus terus bertindak sesuai dengan jalan dan perkenan Tuhan, menjadi orang yang bertindak dan berpikir dengan cara yang benar, dan membangun relasi dengan orang lain. Kita juga harus hidup sesuai dengan nilai-nilai dan etika Kristen. Dirjen menyimpulkan, "Dan mari menjadikan perayaan Paskah ini menjadi titik balik kita untuk lebih giat lagi beribadah, hidup dalam integritas, dan meneladani Kristus sendiri."

Perayaan Paskah Persekutuan Umat Kristiani Sumatera Utara dihadiri oleh seluruh peserta, termasuk Sorni Paskah Daeli, M.Si, Deputi II Kemenko PMK RI, Ketua Umum Panitia Paskah PUSU Sumatera Utara, Lukas, S.Th, M.M., dan mewakili Menparekraf RI, Direktur Utama BPODT Bapak Jimmy Panjaitan, S.T., M.M. ARN

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow