DITJEN BIMAS KRISTEN GELAR FGD UNTUK PERCEPAT PERUBAHAN PTKKN MENJADI UNIVERSITAS
Jakarta (DBK) - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen (Ditjen Bimas Kristen) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Percepatan Perubahan Bentuk Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Negeri (PTKKN) dari Institut Menjadi Universitas”. Acara ini berlangsung pada Jumat, 27 September 2024, di Hotel Santika Hayam Wuruk, Jakarta.
FGD tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia, Muhammad Ali Ramdhani; Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana Kementerian Agama, Nurudin; Direktur Pendidikan Tinggi Islam (Diktis), Ahmad Zainul Hamdi; Direktur P3SI Peraturan Perundang-undangan Kementerian Hukum dan HAM, Alpius Saruhama; Direktur Pendidikan Kristen, Sudirman Simanihuruk; dan Kepala Subdirektorat Pendidikan Tinggi Kristen, Salmon Pamantung. Para Rektor dan Ketua PTKKN turut hadir, bersama dengan Direktur Jenderal Bimas Kristen, Jeane Marie Tulung, yang memimpin jalannya diskusi.
FGD ini bertujuan untuk menyamakan persepsi terkait revisi lampiran pada Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 13 Tahun 2024, guna mempercepat perubahan bentuk PTKKN dari institut menjadi universitas. Diharapkan, kegiatan ini dapat menghasilkan kesepakatan bersama dan pemahaman baru mengenai regulasi yang diperlukan untuk mendukung perubahan tersebut.
Dalam arahannya, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Muhammad Ali Ramdhani, menekankan bahwa dorongan untuk mengubah bentuk PTKKN didasarkan pada upaya memperluas wawasan keilmuan dan meningkatkan kualitas pendidikan.
“Keinginan besar untuk mengubah bentuk PTKKN didorong oleh tekad untuk memperluas cakrawala pengetahuan kita, yang secara alami juga menuntut peningkatan kualitas pendidikan,” jelas Ali.
Ali juga menyinggung dinamika terbaru terkait perubahan regulasi. Menurutnya, hadirnya PMA No. 13 Tahun 2024 membuka peluang baru yang mempermudah PTKKN dalam proses perubahan bentuk.
Lebih lanjut, Ali mengingatkan para dosen yang ingin mengajukan kenaikan jabatan fungsional untuk segera bertindak dan tidak menunda-nunda, sesuai dengan persyaratan yang ada. Ia mengutip filosofi Mark Zuckerberg, pencipta Facebook, mengenai pentingnya bergerak cepat dan melakukan perbaikan di sepanjang jalan, tanpa harus menunggu kesempurnaan di awal.
Ia juga memberikan apresiasi terhadap perjuangan Ditjen Bimas Kristen, khususnya Dirjen Bimas Kristen, Jeane Marie Tulung, yang gigih memperjuangkan anggaran khusus untuk mendukung perubahan bentuk PTKKN, termasuk dalam penambahan dosen PNS.
“Perjuangan para pimpinan kita harus disambut dengan semangat besar dari seluruh satuan pendidikan. Kita harus bekerja bersama-sama untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas perguruan tinggi kita,” tegas Ali.
Ali juga menyoroti pentingnya memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk meningkatkan citra perguruan tinggi keagamaan Kristen. Ia berharap setiap institusi memiliki tim humas yang mampu mengikuti perkembangan teknologi informasi, guna mendukung citra positif PTKKN di mata masyarakat.
"Kita harus memanfaatkan teknologi informasi secara maksimal agar citra PTKKN lebih dikenal dan diapresiasi oleh publik,” ujarnya.
Acara ini diharapkan mampu menghasilkan masukan-masukan berharga dari berbagai pihak untuk mempercepat proses perubahan bentuk PTKKN menjadi universitas. Dalam penutupannya, Ali memberikan dukungan penuh terhadap perubahan ini dan berharap agar seluruh pihak tetap memperhatikan serta mengikuti setiap aturan yang sudah disusun.
"Lakukan yang terbaik mulai hari ini. Jangan lupa untuk selalu memantau dan mematuhi setiap aturan yang telah kita susun bersama," pungkasnya.
Dengan kolaborasi dan komitmen dari semua pihak, diharapkan perubahan PTKKN dari institut menjadi universitas dapat segera terealisasi, sehingga mampu mendukung peningkatan mutu pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya pendidikan tinggi keagamaan Kristen.
Apa Reaksi Anda?