AKHIR TRAGIS PENCARIAN SEORANG AYAH YANG HILANG DISERANG HIU

Setelah pencarian selama 24 jam yang penuh harap dan kecemasan, Israel hari ini berduka.
Sisa-sisa tubuh Barak Tzach, seorang ayah dari empat anak, akhirnya ditemukan setelah ia dinyatakan hilang akibat serangan hiu saat menyelam di pantai Hadera. Pria berusia 40 tahun asal Petah Tikva itu kini telah tiada, namun kisahnya meninggalkan luka mendalam di hati keluarga dan masyarakat.
Di tengah gulungan ombak dan angin sore yang biasa menjadi pelarian dari penat dunia, hari itu justru berubah menjadi mimpi buruk. Barak, seperti biasanya, datang ke pantai usai bekerja — bukan untuk bersenang-senang, tapi untuk mengejar ketertarikannya pada kehidupan laut. Dengan snorkel, kaki katak, masker, dan kamera GoPro, ia masuk ke laut untuk mendokumentasikan keindahan alam bawah air, bukan untuk mencari sensasi atau bermain-main dengan bahaya.
Istrinya, Sarit, menuliskan pesan penuh duka di Facebook:
"Dengan kesedihan mendalam dan rasa sakit yang tak bisa diungkapkan kata, kami mengumumkan kepergian suami dan ayah kami tercinta. Saya ingin mengakhiri semua rumor tak berdasar dan mengungkapkan kebenaran..."
Ia menegaskan, suaminya tidak membawa ikan ataupun umpan. Ia tidak menantang hiu. Ia hanya ingin merekam kehadiran makhluk-makhluk itu — dari jauh, dengan tenang. Namun nasib berkata lain.
Seorang nelayan yang menyaksikan kejadian itu mencoba memanggil Barak kembali ke pantai ketika hiu-hiu mulai mendekat. Barak pun berenang perlahan ke arah daratan... dan di situlah tragedi itu terjadi. Jeritan minta tolong, darah di air, lalu keheningan.
Pencarian besar-besaran segera dilakukan — melibatkan polisi, militer, petugas medis, penyelam, hingga relawan. Mereka berpacu dengan waktu, berharap Barak masih bisa ditemukan. Namun harapan itu sirna ketika Unit Lehava menemukan sisa jasadnya pada Selasa sore.
Sementara itu, di tempat lain, pantai-pantai ditutup. Hiu-hiu kembali terlihat mendekat ke perairan dangkal. Peristiwa ini terjadi di daerah yang sebenarnya dilarang untuk berenang. Para ahli memperkirakan hiu-hiu itu muncul karena perubahan ekosistem setelah kematian ikan besar-besaran di muara Sungai Alexander.
Itamar Avishay dari EcoOcean menekankan, “Hiu bukanlah makhluk yang agresif terhadap manusia. Tapi seperti hewan liar lainnya, mereka bisa bereaksi ketika merasa terganggu. Kita harus menghormati ruang hidup mereka.”
Komandan Unit Lehava, Doron Elmashli, menambahkan peringatan:
"Hiu adalah mesin bertahan hidup. Jangan dekati mereka hanya untuk foto. Kita tidak pernah tahu apa yang bisa terjadi."
Hari ini, laut Hadera bukan sekadar pantai — ia menjadi saksi bisu atas kehilangan yang tak tergantikan.
Dan di balik air biru yang tenang, ada hati seorang istri yang hancur, ada anak-anak yang kehilangan ayah mereka, dan ada pelajaran pahit tentang batas antara kekaguman dan kewaspadaan.
Apa Reaksi Anda?






