HOLLYWOOD MENGOLOK TUHAN, KEBAKARAN MELANDA SETELAHNYA
Acara Golden Globe ke-82 baru saja berlangsung dengan meriah. Namun, acara ini juga diwarnai dengan momen kontroversial saat beberapa selebritas menggunakan nama Tuhan dalam konteks yang dianggap tidak hormat, bahkan sebagai bahan candaan. Meskipun ejekan semacam ini bukan hal baru di Hollywood, sesuatu yang mengejutkan terjadi hanya 48 jam kemudian. Kebakaran besar melanda Hollywood Hills, menghancurkan rumah-rumah, memaksa ribuan orang mengungsi, dan mengancam ikon budaya seperti Dolby Theater, lokasi perhelatan Oscar.
Kebakaran ini menjadi peristiwa yang mengerikan, diperparah oleh angin kencang yang membuat api sulit dikendalikan. Ribuan penduduk terpaksa meninggalkan rumah mereka dengan tergesa-gesa, membawa barang-barang yang bisa diselamatkan. Seorang warga mengungkapkan bahwa dia melihat perbukitan terbakar dan orang-orang panik memasukkan barang-barang ke dalam mobil untuk melarikan diri. Dalam keadaan genting ini, dia mengaku berdoa, sesuatu yang jarang dia lakukan sebelumnya.
Dalam video yang dibuat oleh Ray Comfort, kebakaran ini dikaitkan dengan pesan Alkitab. Comfort menjelaskan bahwa Alkitab sering menyebut hujan sebagai berkah atau pengingat dari Tuhan. Dia mengutip ayat yang mengatakan Tuhan mengirimkan hujan kepada orang benar dan orang jahat, sekaligus mengingatkan bahwa Tuhan adalah penguasa alam semesta, termasuk hujan yang sangat dibutuhkan untuk memadamkan kebakaran.
Comfort juga berbicara dengan seorang pria bernama Mark, yang awalnya menganggap dirinya sebagai orang baik. Namun, setelah merenungkan dosa-dosanya, dia menyadari kesalahan-kesalahannya, seperti menggunakan nama Tuhan dengan tidak hormat, mencuri, dan berbohong. Comfort menjelaskan bahwa melalui kematian Yesus di kayu salib, dosa-dosa tersebut dapat diampuni jika seseorang bertobat dan percaya. Mark akhirnya setuju untuk berdoa dan mempertimbangkan pesan ini dengan serius.
Kebakaran di Hollywood ini menjadi pengingat akan rapuhnya kehidupan dan betapa pentingnya refleksi spiritual. Comfort menekankan bahwa di tengah penghinaan dan penolakan terhadap Tuhan, masih ada kesempatan untuk bertobat dan menemukan harapan dalam kasih karunia-Nya. Seperti yang tertulis dalam Alkitab, "Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya."
Apa Reaksi Anda?