SERANGAN TEROR DI HALTE BUS : TIGA TEWAS, ENAM LUKA
Pagi ini, Yerusalem menjadi saksi serangan teror oleh Hamas di ibu kota. Dua teroris menyerang orang-orang yang menunggu di halte bus, menyebabkan tiga orang tewas dan 16 lainnya terluka. Pasukan keamanan yang terdiri dari dua tentara tidak bertugas dan seorang warga sipil bersenjata berhasil membunuh kedua teroris itu. Pelaku dikonfirmasi sebagai anggota Hamas yang sebelumnya dipenjara karena aktivitas terorisme.
Pemerintah Israel menegaskan komitmennya untuk menghadapi ancaman Hamas. Dalam konferensi pers, posisi pemerintah disampaikan dengan jelas oleh juru bicara keamanan. Mereka menyatakan bahwa jeda dalam pembebasan sandera akan terus berlanjut selama Hamas terus melepaskan para sandera. Pemerintah menegaskan tiga tujuan utamanya: menghancurkan Hamas sebagai respons terhadap Pembantaian 7 Oktober, membawa pulang semua sandera melalui tekanan militer terus-menerus, dan memastikan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel.
Konferensi pers juga mencakup pertanyaan dari media, termasuk pertanyaan terkait pembebasan wanita dan anak-anak sebagai prioritas. Pemerintah Israel menjelaskan bahwa keputusan ini didasarkan pada negosiasi saat ini, dan mereka akan terus memberikan tekanan militer pada Hamas hingga semua sandera dibebaskan.
Sementara itu, perwakilan Italia mengajukan pertanyaan terkait warga sipil di Jalur Gaza. Pemerintah Israel menyampaikan keprihatinan atas fakta bahwa Hamas dengan sengaja menggunakan infrastruktur teroris di bawah wilayah sipil, melanggar hukum internasional dan hukum humaniter. Mereka menegaskan komitmen untuk menyerang sasaran Hamas tanpa merugikan warga sipil sebanyak mungkin.
Apa Reaksi Anda?
