Rekap Komite Eksekutif WCC: Fokus pada Tantangan Global dan Harapan Membawa Perdamaian
Abuja, Nigeria - Komite Eksekutif Dewan Gereja Dunia (WCC) menyelesaikan pertemuan di Abuja pada 8-14 November dengan menanggapi beberapa tantangan paling serius di dunia, menegaskan komitmennya untuk Ziarah Keadilan, Rekonsiliasi, dan Persatuan. Pertemuan ini dihadiri oleh para pemimpin gereja dari berbagai denominasi dan diakhiri dengan penekanan pada bagaimana WCC dapat membawa harapan di tengah perpecahan global.
Badan pengatur berhasil menyetujui rencana dan anggaran untuk tahun 2024, serta memantau pelaksanaan strategi WCC selama tahun 2023. Moderator, Uskup Dr. Heinrich Bedford-Strohm, menggambarkan pertemuan ini sebagai sumber harapan besar di tengah perpecahan, polarisasi, dan ketidakadilan global, termasuk konflik di Timur Tengah dan perang di Ukraina.
Sekretaris Jenderal WCC, Rev. Prof. Dr. Jerry Pillay, menyatakan dalam laporannya bahwa dalam perjuangan untuk perdamaian dan keadilan di dunia, WCC terlibat dalam mewujudkan keadilan, rekonsiliasi, dan persatuan. "Mari kita terus bekerja sama dengan Tuhan untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik bagi semua orang dan ciptaan,” kata Pillay.
Pertemuan ini juga mencerminkan komitmen spiritual dengan kunjungan ke berbagai gereja di Nigeria pada 12 November. Para anggota komite eksekutif menyaksikan dan merayakan kekayaan spiritual gereja-gereja tersebut, membawa pesan perdamaian dan harapan di tengah tantangan hidup sehari-hari.
Dalam konferensi pers penutup pada 14 November, pimpinan komite sentral WCC merilis empat pernyataan publik. Pernyataan tersebut mencakup perang di Palestina dan Israel, situasi di Nigeria dan Afrika, konflik di Nagorno-Karabakh, serta tanggung jawab COP28 terhadap keadilan iklim.
Selain itu, komite eksekutif mengembangkan lebih lanjut Ziarah Keadilan, Rekonsiliasi, dan Persatuan, dan berkomitmen untuk terlibat dalam berbagai cara. Komite juga membentuk Komisi Gereja untuk Keadilan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan, menunjukkan komitmen mereka terhadap isu-isu lingkungan.
Kelompok referensi yang baru dibentuk, seperti Kelompok Rujukan Ziarah Keadilan, Rekonsiliasi, dan Persatuan, serta Kelompok Rujukan Keadilan Gender, akan memainkan peran kunci dalam membimbing WCC dalam upaya mereka.
Pada akhir rapat, komite eksekutif menyetujui rencana program dan anggaran untuk tahun 2024 serta merencanakan rapat pada tahun 2024. Mereka juga menerima undangan untuk bertemu di Siprus pada November 2024.
Kunjungan ke Sultan Nigeria pada 15 November menunjukkan upaya WCC untuk membangun dialog antaragama dan mencari pemahaman bersama. Komite eksekutif berharap bahwa melalui usaha bersama ini, WCC dapat terus membawa harapan dan kontribusi positif dalam mengatasi tantangan-tantangan global yang dihadapi umat manusia.
Apa Reaksi Anda?