PDT. DR. AMSAL YOWEI, SE, M.PD.K SAMPAIKAN MATERI KONSEP MODERASI BERAGAMA DI BATAM
Batam, 26 Maret 2024 - Sebanyak 75 peserta dari berbagai lembaga dan gereja tingkat provinsi menghadiri Dialog Kerukunan Intern Umat Beragama dan Pembinaan Moderasi Beragama Kristen yang digelar di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau.
Batam, 26 Maret 2024 - Sebanyak 75 peserta dari berbagai lembaga dan gereja tingkat provinsi menghadiri Dialog Kerukunan Intern Umat Beragama dan Pembinaan Moderasi Beragama Kristen yang digelar di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau. Acara ini dihadiri oleh Direktur Urusan Agama Kristen, Pdt. Dr. Amsal Yowei, SE, M.Pd.K, yang menyampaikan materi penting mengenai "Konsep Moderasi Beragama Kementerian Agama".
Dalam sambutannya, Pdt. Dr. Amsal Yowei menekankan pentingnya peran serta pimpinan gereja dan lembaga keagamaan Kristen dalam mendukung Moderasi Beragama. Beliau menyatakan bahwa keikutsertaan mereka dalam acara tersebut merupakan langkah konkret dalam menjadikan diri sebagai pelopor penggerak Moderasi Beragama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata. Hal ini sejalan dengan prinsip gotong royong untuk mencapai kerukunan antar umat beragama.
Pdt. Dr. Amsal Yowei juga menyoroti peran penting yang dimainkan oleh Penyuluh Agama Kristen yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan jumlah sekitar 9,000 orang, mereka menjadi garda terdepan dalam menyampaikan pesan moderasi beragama dan pesan damai kepada masyarakat, terutama di daerah "terdalam, terluar, tertinggal (3T)". Hal ini merupakan upaya nyata dalam mewujudkan kesetaraan, keadilan, dan berintegritas dalam kerangka Moderasi Beragama.
Materi yang disampaikan juga mencakup empat indikator penting Moderasi Beragama, yakni wawasan kebangsaan, toleransi, anti-kekerasan, dan penerimaan terhadap tradisi. Pdt. Dr. Amsal Yowei mengingatkan bahwa moderasi beragama bertujuan membawa masyarakat pada sikap dan pandangan yang moderat, menghindari ekstremisme. Oleh karena itu, ia mendorong para peserta untuk mengaplikasikan konsep moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari, dimulai dari diri sendiri, keluarga, gereja, hingga lingkungan masyarakat.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Direktur Urusan Agama Kristen juga membahas program Revitalisasi Kantor Urusan Agama (KUA) yang diinstruksikan oleh Menteri Agama RI. Respon positif dari para peserta, termasuk pimpinan gereja tingkat provinsi dan sinode, menunjukkan dukungan yang kuat terhadap upaya pemerintah dalam mencapai Indonesia yang damai dan harmonis.
Dengan demikian, Dialog Kerukunan Intern Umat Beragama dan Pembinaan Moderasi Beragama Kristen di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau berhasil menghadirkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya moderasi beragama sebagai fondasi kerukunan dan harmoni di tengah masyarakat Indonesia yang multikultural.
Apa Reaksi Anda?