TOOLKIT BARU DILUNCURKAN UNTUK MENGATASI KEKERASAN BERBASIS GENDER YANG DIFASILITASI TEKNOLOGI

TOOLKIT BARU DILUNCURKAN UNTUK MENGATASI KEKERASAN BERBASIS GENDER YANG DIFASILITASI TEKNOLOGI

Pada 12 September 2024, Dewan Gereja Dunia (WCC) dan Asosiasi Komunikasi Kristen Dunia (WACC) meluncurkan toolkit baru yang dirancang untuk menangani kekerasan berbasis gender yang difasilitasi oleh teknologi. Berjudul “Bertindak Melawan Kekerasan Berbasis Gender yang Difasilitasi Teknologi,” toolkit ini bertujuan untuk memberikan panduan praktis bagi pelatih dan advokat dalam meningkatkan kesadaran serta menangani kekerasan berbasis gender yang terjadi di dunia digital.

Dalam acara peluncuran yang diadakan secara daring, Rev. Nicole Ashwood dari WCC menekankan bahwa kekerasan berbasis gender yang difasilitasi teknologi adalah masalah global yang tidak memandang ras, kelas, atau kewarganegaraan. “Kita semua berisiko. Kekerasan ini memiliki konsekuensi serius yang harus kita tangani bersama,” ujarnya.

Sarah Macharia dari WACC menyebutkan bahwa kekerasan berbasis gender yang difasilitasi teknologi merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang paling meresap di internet. Dia menggarisbawahi bahwa dampaknya mencakup berbagai aspek, mulai dari dampak politik, sosial, hingga psikologis. “Kekerasan ini sering kali mengakibatkan penarikan diri dan pembungkaman perempuan di ruang digital,” kata Macharia.

Toolkit ini dibangun berdasarkan metodologi Proyek Pemantauan Media Global (GMMP) milik WACC, yang telah digunakan selama lebih dari 25 tahun. Metodologi ini memungkinkan pengumpulan data yang baik di ranah media sosial, yang sangat penting untuk menginformasikan kebijakan dan rencana aksi berbasis bukti.

Joan Sanyu Nankya dari Asosiasi Media Perempuan Uganda berbagi wawasan praktis mengenai cara pemantauan media sosial dapat membantu membangun literasi digital yang berfokus pada gender. Proyek terbaru yang dia jalankan memantau akun media sosial dari 40 jurnalis perempuan, politisi, dan aktivis untuk menemukan komentar dan postingan misoginis. Hasilnya menunjukkan adanya banyak stereotip seksis dan penghinaan terhadap perempuan.

Sara Speicher, wakil sekretaris jenderal WACC, menjelaskan bahwa toolkit ini bertujuan untuk mengubah sikap dan praktik terkait kekerasan berbasis gender yang difasilitasi teknologi. Pengguna toolkit akan mendapatkan pelatihan dalam pemantauan media sosial, pengumpulan bukti, dan advokasi baik di tingkat lokal maupun global.

Sebagai bagian dari inisiatif global, WACC dan WCC mengundang semua pihak untuk berpartisipasi dalam membangun observatorium media sosial yang berfokus pada gender. Speicher juga mengajak peserta untuk mengunduh toolkit dan mendaftar untuk sesi pelatihan virtual pada 2 Oktober untuk memperdalam pemahaman mereka tentang metodologi pemantauan media sosial yang baru diperkenalkan.

Sumber : Toolkit launched as part of initiative to stop online gender-based violence | World Council of Churches (oikoumene.org)

 

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow