Wawancara Eksklusif dengan Duta Besar Israel untuk Inggris: Masa Depan Gaza di Bawah Rezim Hamas
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Duta Besar Israel untuk Inggris Tzipi Hotovely , kami mendiskusikan konflik yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Duta Besar menekankan tantangan besar dalam mencari solusi politik masa depan di bawah rezim Hamas saat ini dan perlunya memastikan masa depan yang berbeda bagi rakyat Gaza.
Dalam percakapan yang mendalam, Duta Besar menyoroti skala kekejaman baru-baru ini, memandang konflik ini sebagai perang melawan terorisme yang setara dengan memerangi kelompok seperti ISIS. Menurutnya, fokus utama Israel adalah menghancurkan kemampuan Hamas untuk menjamin keselamatan warga Israel, bukan balas dendam.
Pentingnya memahami tujuan utama ini, Duta Besar menyangkal bahwa balas dendam adalah motivasi di balik tindakan Israel. Dia menegaskan bahwa upaya tersebut dirancang untuk mengatasi ancaman terorisme yang nyata dan memberikan keamanan kepada warga Israel.
Pertanyaan tentang solusi dua negara menghadapi tantangan, dengan Duta Besar mengungkapkan keraguan sementara Hamas terus mendukung ideologi yang menyerukan genosida. Dia merinci bahwa untuk mencapai perdamaian, Hamas perlu mengubah pandangan ideologisnya.
Pembahasan hukum internasional dan legitimasi sasaran militer juga muncul dalam wawancara tersebut. Duta Besar menegaskan bahwa Israel beroperasi dalam batas-batas hukum internasional dan berupaya meminimalkan dampak sipil. Namun, ia menyadari kompleksitas situasi di lapangan, di mana kelompok teroris seperti Hamas sengaja menggunakan infrastruktur sipil untuk tujuan militer.
Ketika ditanya tentang gagasan gencatan senjata, Duta Besar menekankan bahwa tanpa menangani akar masalah Hamas, gencatan senjata akan sulit dipertahankan. Ia menekankan perlunya memecahkan konflik dengan memperhatikan sumber akar dari ketegangan tersebut.
Wawancara diakhiri dengan Duta Besar menyatakan bahwa upaya untuk membongkar infrastruktur Hamas adalah langkah yang diperlukan untuk menciptakan masa depan yang lebih aman bagi kedua belah pihak. Dia juga menyampaikan empatinya kepada orang-orang yang terkena dampak keputusan kepemimpinan, sambil berharap akan ada jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan di kawasan tersebut.
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=trm0IFwsz-o&ab_channel=Channel4News
Apa Reaksi Anda?