MALAM NATAL BERUJUNG TRAGIS DI ILAGA: GURU HONORER DITEMBAK DI KIOSNYA
Ilaga, Papua Tengah – Malam Natal yang seharusnya membawa suka cita berubah menjadi duka mendalam di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Andarias Tanda, seorang guru honorer asal Toraja, Sulawesi Selatan, menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal (OTK) di kiosnya, Sabtu, 24 Desember 2024.
Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 18.45 WIT, saat Andarias hendak menutup kios kecilnya di Jalan Pinggir Kampung Kimak, Distrik Ilaga. Dalam suasana damai menjelang perayaan Natal, sebuah suara tembakan mendadak menggemparkan warga sekitar.
Menurut saksi mata, Maria, suasana mencekam itu dimulai dengan kehadiran dua pria asing yang terlihat berkeliaran di sekitar lokasi kejadian. Salah satu pria sempat mengarahkan pistol ke Maria sebelum akhirnya menghilang ke kegelapan. Beberapa saat kemudian, terdengar suara letusan senjata yang mengakhiri nyawa Andarias.
“Pelaku tiba-tiba muncul dan menembaknya di bagian dada kiri. Korban langsung terjatuh dan meninggal di tempat,” ujar Maria dengan nada getir, menggambarkan momen memilukan itu.
Polisi segera tiba di tempat kejadian untuk mengamankan lokasi dan melakukan olah TKP. Jenazah Andarias kemudian dibawa ke RSUD Ilaga untuk diautopsi. Namun, hingga berita ini diturunkan, motif di balik penembakan sadis tersebut masih menjadi teka-teki.
Kejadian ini mengguncang hati masyarakat Ilaga. Sosok Andarias dikenal sebagai guru yang penuh dedikasi, rela mengabdikan dirinya untuk mendidik anak-anak di wilayah yang penuh tantangan ini. Kini, malam yang semestinya menjadi momen berkumpul bersama keluarga telah berubah menjadi kisah kehilangan yang menyayat hati.
Di tengah duka mendalam ini, masyarakat berharap pihak berwenang dapat segera mengungkap pelaku dan motif di balik insiden ini. “Kami hanya ingin keadilan bagi Andarias. Dia adalah pahlawan kecil kami,” ungkap salah seorang warga setempat dengan mata berkaca-kaca.
Peristiwa tragis ini menjadi pengingat bahwa meski jauh dari hiruk-pikuk kota, keamanan di daerah-daerah terpencil tetap harus menjadi prioritas. Masyarakat Ilaga kini hanya bisa berdoa, berharap perdamaian kembali hadir di tanah mereka, dan Andarias Tanda mendapatkan keadilan yang layak.
Apa Reaksi Anda?
