ISTRI PENDETA TERLUKA PARAH DALAM SERANGAN PENEMBAKAN, MEMBUTUHKAN BANTUAN MEDIS
Memphis, Tennessee - Gwendoline Livingston, istri dari Pendeta Clemmie Livingston Jr. dari Gereja Baptis Zionfield, yang menjadi korban penembakan brutal di gerejanya pada hari Minggu lalu, telah mengungkapkan bahwa luka-lukanya jauh lebih serius daripada yang diketahui orang dan kini ia berjuang untuk mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan.
Dalam sebuah kampanye GoFundMe yang diluncurkan pada hari Kamis, Gwendoline mengungkapkan bahwa meskipun suaminya dalam kondisi stabil di ICU, dia memerlukan beberapa operasi lanjutan untuk memperbaiki kerusakan akibat cedera parah yang dideritanya.
"Setelah menjalani operasi, dia ditingkatkan ke stabil dan masih tetap di ICU. Meski begitu, suami saya akan menunggu setidaknya dua operasi lagi kira-kira 6 minggu dari sekarang dan kemudian fase ke-3 dan mungkin lebih tergantung pada hasil penyembuhannya," tulis Gwendoline.
Menurut keterangan istri Pendeta Livingston, dokter telah melakukan trakeotomi yang menyakitkan karena luka tembak tersebut, sehingga suaminya tidak bisa makan atau minum.
"Saat ini, dia tidak bisa makan atau berbicara dan berkomunikasi dengan kami melalui catatan dan gerakan tangan. Ahli bedah telah mengebor ... paku dan memasang penjepit di sisi kanan wajahnya untuk mencoba dan menahan rahangnya tertutup karena peluru menghancurkan tulang rahangnya menjadi banyak potongan seukuran kerikil," ungkapnya.
Dalam wawancara dengan Fox 13, Gwendoline menyesalkan serangan terhadap suaminya, menyebutnya sebagai sesuatu yang "tidak akan pernah sama".
"Suami saya tidak sama dan tidak akan pernah sama. Itu bukan hanya luka tembak. Ini lebih serius daripada yang diketahui orang," katanya.
Departemen Kepolisian Memphis mencatat bahwa Pendeta Livingston ditembak saat keluar dari gerejanya pada pagi hari Minggu saat para tersangka mencuri mobil. Meskipun polisi belum menemukan tersangka atau mobil curian tersebut, Gwendoline menegaskan bahwa suaminya tidak terlibat dalam konfrontasi apapun dengan para pelaku.
"Dia tidak pernah berbicara dengan siapa pun. Dia tidak pernah pergi ke siapa pun. Dia tidak mencoba menghentikan apa pun. Dia tidak pantas mendapatkannya. Dia tidak berkonfrontasi dengan siapa pun," ungkap Gwendoline.
Kini, keluarga Livingston berharap dapat mendapatkan dukungan dari masyarakat untuk membantu membiayai perawatan medis yang sangat dibutuhkan oleh Pendeta Livingston dalam proses pemulihannya yang panjang.
Sumber Berita : Wife of pastor shot in mouth says his injuries are more serious | U.S. News (christianpost.com)
Apa Reaksi Anda?