PIHAK BERWENANG DI INDONESIA MENGGAGALKAN RENCANA PENGEBOMAN GEREJA

PIHAK BERWENANG DI INDONESIA MENGGAGALKAN RENCANA PENGEBOMAN GEREJA

Pihak berwenang di Indonesia minggu lalu menangkap seorang anggota kelompok ekstremis Islam berusia 19 tahun dan orang tuanya, menggagalkan rencana untuk melakukan bom bunuh diri di dua lokasi gereja, kata pejabat.

Siswa SMA yang diidentifikasi hanya dengan inisialnya, H.O.K, ditangkap pada 31 Juli sekitar pukul 19.15 saat dia dalam perjalanan membuang barang bukti di Jalan Langsep, Desa Sisir, Kota Batu, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, kata Juru Bicara Detasemen Khusus Anti-Teror 88, Aswin Siregar dalam konferensi pers di Jakarta pada hari Minggu.

Pasukan Detasemen Khusus 88 dan polisi Batu terlibat dalam penangkapan tersebut.

"H.O.K. adalah pendukung ISIS atau Dawlah Islamiyah," kata Aswin kepada wartawan pada Kamis (1 Agustus) di Jakarta.

Aswin mengatakan H.O.K telah menjadi anggota daring Dawlah Islamiyah yang berbasis di Filipina, yang dikatakan berafiliasi dengan Negara Islam (ISIS), dan bahwa dia dan komplotannya berencana melakukan bom bunuh diri menggunakan bahan peledak Triaceton Triperoxide (TATP) di dua gereja Kristen di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

TATP, yang dikenal luas sebagai "Mother of Satan," adalah salah satu bahan peledak paling kuat dan berbahaya. Penyelidikan awal menunjukkan bahwa H.O.K sering mengakses berbagai situs web yang berisi propaganda Dawlah Islamiyah yang mendorongnya untuk mencoba melakukan bom bunuh diri, kata Aswin.

"Dia mengakses berbagai situs yang berisi rekomendasi atau propaganda dari Dawlah Islamiyah," kata Aswin. "Kemudian dia juga mendapatkan informasi dari media sosial, sehingga dia merasa ingin melakukan bom bunuh diri."

Tersangka membeli bahan peledak dan alat-alat lain yang diperlukan untuk serangan tersebut dengan tabungan dari uang saku sekolah, menurut TribunJakarta.com.

Orang tua H.O.K juga ditangkap pada 31 Juli, dan polisi menahan beberapa orang lain untuk diinterogasi.

"Densus 88 masih menyelidiki kemungkinan kaitannya dengan jaringan pendukung ISIS lainnya," kata Aswin. "Memang ada beberapa orang yang diperiksa, termasuk orang tua atau keluarganya."

Orang tua tersebut ditangkap dari sebuah kereta api, katanya.

"Orang tua dari terduga teroris ditangkap dalam perjalanan mereka ke Jakarta dengan kereta api," kata Aswin. "Ini juga menegaskan bahwa tidak ada bahan peledak atau bom yang dibawa oleh orang tua tersangka."

Pernyataannya mengoreksi laporan sebelumnya yang salah bahwa orang tua tersebut ditangkap di rumah kontrakan sementara mereka di Kompleks Perumahan Bunga Tanjung Kav, 34, Desa Jeding, Kecamatan Junrejo, bersebelahan dengan pondok pesantren As Sunnah di Kota Batu, Malang, Jawa Timur.

Aswin mengatakan polisi telah menangkap tersangka teroris lain di Solo, Jawa Tengah, yang dalam perjalanan ke Jakarta dengan kereta api.

H.O.K. dan keluarganya adalah warga Jakarta tetapi telah menyewa rumah di Batu dua kali dalam beberapa tahun terakhir.

Kepala RT setempat di Batu, yang hanya diidentifikasi sebagai Yulianto, mengatakan kepada tempo.co bahwa keluarga tersebut tertutup, hampir tidak bergaul dengan tetangga.

Umat Islam menyumbang 83,3 persen dari populasi Indonesia, sementara 11,43 persen mengidentifikasi sebagai Kristen, dengan populasi evangelis diperkirakan mencapai 3,23 persen, menurut Joshua Project.

Indonesia menempati peringkat ke-42 dalam Daftar Pengawasan Dunia 2024 dari organisasi pendukung Kristen Open Doors, yang mencantumkan 50 negara tempat paling sulit untuk menjadi seorang Kristen. Masyarakat Indonesia telah mengadopsi karakter Islam yang lebih konservatif, dan gereja-gereja yang terlibat dalam kegiatan penginjilan berisiko menjadi target kelompok ekstremis Islam, menurut laporan WWL.

Sumber : Authorities in Indonesia foil plan to bomb churches (christiantoday.com)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow