PELATIHAN ADVOKASI DI GUYANA DORONG RENCANA AKSI HAK PENYANDANG DISABILITAS

PELATIHAN ADVOKASI DI GUYANA DORONG RENCANA AKSI HAK PENYANDANG DISABILITAS

Pelatihan advokasi yang berfokus pada Hak Penyandang Disabilitas di kawasan Karibia menghasilkan rencana aksi satu tahun untuk meningkatkan keterlibatan dalam proses PBB. Kegiatan ini berlangsung pada 16-20 Desember di George Town, Guyana, dan dihadiri oleh pekerja gereja serta penyandang disabilitas. Pertemuan ini diselenggarakan oleh World Council of Churches (WCC) Ecumenical Disability Advocates Network. Para peserta membahas pentingnya advokasi akar rumput dalam memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas. Ketua Komite PBB untuk Hak-Hak Penyandang Disabilitas, Gertrude Oforiwa Fefoame, menegaskan bahwa pertemuan ini menjadi kesempatan berharga untuk mengakui martabat penyandang disabilitas.


"Ini bukan sekadar soal kebijakan atau hukum. Ini tentang bagaimana kita, sebagai komunitas beriman, bisa mewujudkan cinta, penghormatan, dan kesetaraan dalam tindakan nyata," ujar Fefoame. Koordinator regional WCC untuk Karibia, Pendeta Dr. Gordon Earls Cowans, menyoroti bahwa penyandang disabilitas sering kali terpinggirkan dalam komunitas gereja.
"Padahal, mereka adalah bagian penting dalam jemaat. Sayangnya, mereka sering menghadapi berbagai tantangan aksesibilitas dan diskriminasi," kata Cowans. Ia menambahkan bahwa gereja memiliki peran besar dalam menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua orang.


"Sangat disayangkan bahwa di rumah Tuhan sendiri, mereka yang paling rentan masih mengalami hambatan," tambahnya. Eksekutif program WCC, Angeline Okola, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat hubungan antara konvensi PBB dan gerakan advokasi di tingkat komunitas. "Kami melibatkan jaringan gereja dan organisasi komunitas karena mereka memiliki pengalaman langsung dalam memperjuangkan inklusi penyandang disabilitas," jelas Okola. Mantan Sekretaris Jenderal Council for World Mission, Pendeta Dr. Collin Cowan, turut berbagi pengalaman pribadinya sebagai orang tua dari anak dengan disabilitas intelektual ringan.
"Perjalanan ini penuh tantangan dan emosi. Putri kami juga harus menghadapi banyak hambatan dalam pendidikan dan pekerjaan," ungkap Cowan. Melalui pelatihan ini, para peserta diharapkan dapat membawa perubahan nyata dan memperkuat advokasi hak penyandang disabilitas di komunitas masing-masing.

Sumber : https://www.oikoumene.org/news/training-in-guyana-brings-action-plan-for-rights-for-persons-with-disabilities

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow