"KEPEMIMPINAN KRISTEN UNTUK ABAD KE-21".

Dewan Gereja Dunia Januari 12, 2024 0 346 Tambahkan ke Daftar Bacaan

Foto: Universitas St Paul

Enam uskup wanita Anglikan Afrika, atau "Enam Afrika", berkumpul di Universitas St. Paul di Nairobi, Kenya pada 11 Januari, untuk berbagi ide dan gagasan mereka tentang "Kepemimpinan Kristen untuk Abad ke-21".

Lebih dari 500 orang menghadiri pertemuan tersebut, yang berfokus pada kampanye Thursday in Black untuk dunia tanpa pemerkosaan dan kekerasan.

Para uskup berbicara tentang perjalanan pribadi mereka dalam diskusi panel yang diadakan oleh Universitas St. Paul dalam kemitraan dengan Sisters of African Anglican in Leadership Journeying Together.

Prof. Esther Mombo, seorang dosen senior di universitas tersebut, memperkenalkan "Enam Afrika" dan mengakui bahwa tidak mudah bagi uskup wanita untuk menjadi pemimpin. Dia berkata, "Perempuan harus menjadi pemimpin karena kepemimpinan harus mencerminkan anggota gereja," dan "Untuk waktu yang lama, wanita berada di bangku gereja dan pria berada di altar." Sekarang, "Enam Afrika" dan anggota keluarga ekumenis lainnya

Pendeta Filomena Tete Estevã adalah salah satu uskup yang berbicara. Dia berkata, "Itu tidak dan tidak akan mudah, tetapi saya percaya bahwa kita memiliki Tuhan yang dapat melakukan segalanya untuk kita."

"Kami membawa bendera perempuan." Saat dia menyatakan, "Saya adalah uskup wanita pertama di gereja-gereja di Angola dan saya membawa bendera untuk semua wanita di Angola yang menunjukkan perwakilan mereka di gereja", dia mendapat tepuk tangan

Pembicara lain adalah Uskup Dr. Dalcy Badeli Dlamini, yang sekarang menjadi uskup wanita kedua di Eswatini dan keempat di Afrika bagian selatan.

"“Merupakan suatu kehormatan dan hak istimewa untuk berada di antara Enam Afrika,” katanya. “Ini benar-benar merendahkan hati,” kata uskup Keuskupan Lesotho, pendeta Dr. Vicentia Refiloe Kgabe.

“Kepemimpinan adalah orang yang melewati api untuk menyucikan mereka yang datang berikutnya.”