KELOMPOK KRISTEN MENUDUH GEREJA INGGRIS MENDORONG 'INDOKTRINASI WOKE' MELALUI PANDUAN ANTI-BULI YANG BARU

KELOMPOK KRISTEN MENUDUH GEREJA INGGRIS MENDORONG 'INDOKTRINASI WOKE' MELALUI PANDUAN ANTI-BULI YANG BARU

Sebuah kelompok hak Kristen di Inggris, Christian Concern, mengkritik Gereja Inggris (CofE) karena dianggap mempromosikan "indoktrinasi woke" melalui panduan terbaru yang dikeluarkan untuk sekolah-sekolahnya. Panduan tersebut, yang bertujuan untuk mengatasi perundungan di sekolah, dianggap oleh kelompok ini menggantikan nilai-nilai alkitabiah dengan ideologi progresif. Gereja Inggris membela panduan tersebut, dengan menyatakan bahwa itu merupakan ajakan alkitabiah untuk memperlakukan semua anak dengan martabat dan kasih sayang.

Panduan yang baru saja diperbarui, yang berjudul Flourishing for All, dikeluarkan bulan lalu dan diterapkan di sekolah-sekolah milik Gereja Inggris. Christian Concern menyebut panduan ini sebagai "apologi untuk indoktrinasi woke," dan menilai bahwa pendekatannya tidak sesuai dengan ajaran alkitab. Namun, pihak Gereja Inggris membantah tuduhan ini, dengan mengatakan bahwa panduan tersebut memberikan dasar alkitabiah untuk mencegah perundungan.

Christian Concern berpendapat bahwa panduan tersebut lebih menekankan pada teori kritis—sebuah ideologi yang menantang struktur kekuasaan sosial tradisional—daripada pandangan dunia Kristen. Kelompok ini juga menilai bahwa pendekatan yang digunakan Gereja Inggris didasarkan pada "interseksionalitas" daripada kesetaraan yang diajarkan dalam Alkitab.

Panduan Gereja Inggris, menurut Christian Concern, mendefinisikan "kemakmuran manusia" sebagai kebebasan anak-anak untuk mengeksplorasi identitas seksual dan gender mereka. Hal ini, menurut kelompok tersebut, bertentangan dengan etika Kristen yang mengajarkan bahwa kemakmuran sejati adalah hidup sesuai dengan tujuan Tuhan, yang mencakup hidup kudus dan murni.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan, Andrea Williams, CEO Christian Concern, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa panduan ini menunjukkan kegagalan Gereja Inggris dalam mempertahankan moralitas alkitabiah di sekolah-sekolahnya. Williams juga menyarankan agar guru-guru Kristen menolak panduan tersebut dan tetap setia pada kebenaran alkitabiah yang, menurutnya, perlu didengar oleh anak-anak.

Namun, Gereja Inggris membela panduan tersebut, dengan juru bicara menyatakan bahwa Flourishing for All bertujuan untuk mencegah perundungan berdasarkan pandangan alkitabiah, yang mengajarkan bahwa semua anak diciptakan dalam gambar Tuhan dan harus diperlakukan dengan martabat dan belas kasihan.

Panduan yang direvisi juga mencantumkan persyaratan hukum berdasarkan The Equality Act 2010, yang melindungi individu dari diskriminasi, pelecehan, dan perlakuan buruk berdasarkan karakteristik yang dilindungi, seperti usia, disabilitas, jenis kelamin, dan orientasi seksual.

Christian Concern, meskipun demikian, menanggapi beberapa bagian dari panduan ini sebagai upaya untuk mencegah pandangan Kristen yang sah tentang etika seksual. Kelompok ini memberikan contoh kasus seperti Rev. Bernard Randall yang dipecat karena berkhotbah tentang LGBT, serta orang tua Nigel dan Sally Rowe yang menentang kebijakan sekolah yang mendukung transisi gender sosial bagi anak-anak.

Meskipun ada kritik yang keras terhadap panduan ini, Gereja Inggris tetap berpegang pada pandangannya bahwa panduan tersebut sesuai dengan ajaran alkitab yang mengutamakan perlakuan adil terhadap semua anak, tanpa diskriminasi atau perundungan.

Sumber : Christian group accuses CofE of pushing ‘woke indoctrination’ | Education

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow