MILITER ISRAEL TINGKATKAN SERANGAN DI TEPI BARAT, SEDIKITNYA 10 WARGA PALESTINA TEWAS

Operasi militer Israel di Tepi Barat yang diduduki mengalami eskalasi tajam pada hari Rabu, ketika ratusan tentara Israel, didukung oleh drone dan kendaraan lapis baja, melancarkan serangan yang menargetkan militan Palestina di wilayah tersebut. Menurut pernyataan resmi dari Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 10 warga Palestina tewas dalam serangan ini.

MILITER ISRAEL TINGKATKAN SERANGAN DI TEPI BARAT, SEDIKITNYA 10 WARGA PALESTINA TEWAS

Operasi militer Israel di Tepi Barat yang diduduki mengalami eskalasi tajam pada hari Rabu, ketika ratusan tentara Israel, didukung oleh drone dan kendaraan lapis baja, melancarkan serangan yang menargetkan militan Palestina di wilayah tersebut. Menurut pernyataan resmi dari Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 10 warga Palestina tewas dalam serangan ini.

Serangan yang difokuskan di kota Jenin dan Tulkarm, telah menewaskan sembilan militan, demikian laporan militer Israel. Letnan Kolonel Nadav Shoshani, juru bicara militer Israel, menyatakan bahwa operasi ini diarahkan untuk menumpas kelompok-kelompok militan yang telah menjadikan Jenin dan Tulkarm sebagai basis utama mereka.

Dalam konfrontasi yang terjadi, kelompok bersenjata Palestina di Jenin mengaku melakukan serangan balasan terhadap pasukan Israel di dua desa di sekitar kota tersebut. Penduduk setempat menggambarkan suasana yang mencekam dengan tembakan sporadis terdengar sepanjang hari.

Eskalasi ini terjadi setelah berbulan-bulan serangan Israel di Tepi Barat, yang semakin intensif sejak serangan besar-besaran oleh Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober. Menurut data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, lebih dari 600 warga Palestina telah tewas di Tepi Barat sejak serangan tersebut, dalam bentrokan yang melibatkan militer Israel serta pemukim Yahudi ekstremis. Selain itu, ribuan warga Palestina telah ditangkap karena dicurigai terlibat dalam kelompok-kelompok bersenjata.

Di tengah ketegangan yang meningkat ini, Israel juga terus terlibat dalam konflik dengan Hamas di Gaza dan serangan lintas perbatasan dengan Hizbullah di Lebanon. Para pejabat dari Israel, Amerika Serikat, dan Iran mengindikasikan bahwa Iran sedang mengoperasikan jalur penyelundupan senjata di seluruh Timur Tengah untuk mempersenjatai kelompok-kelompok Palestina di wilayah yang diduduki Israel. Tujuan utama dari operasi rahasia ini adalah untuk memicu kerusuhan di wilayah tersebut dengan memperbanyak senjata di antara kelompok-kelompok militan.

Pasukan darat Israel dilaporkan juga telah melakukan operasi di Khan Younis, Gaza Selatan, di mana serangan udara Israel dalam 24 jam terakhir telah menewaskan 58 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan setempat. Dalam perkembangan lain, militer Israel berhasil menemukan jasad seorang tentara yang diculik pada 7 Oktober, meskipun belum jelas apakah tentara tersebut sudah meninggal saat dibawa ke Gaza.

Di Jenin, operasi militer Israel menimbulkan ketakutan di kalangan warga sipil. Suara tembakan dan ledakan menggema di seluruh kota, dengan banyak warga yang berlindung di dalam rumah mereka. Kamal Abu al-Rub, Gubernur Jenin, menyatakan bahwa invasi kali ini lebih sengit dari biasanya, dengan pasukan Israel memberlakukan jam malam dan mengepung rumah sakit serta pintu masuk dan keluar kota.

Serangan militer Israel ini merupakan yang terbesar sejak operasi pada Juli 2023, yang melibatkan 1.000 tentara Israel dan menewaskan 12 warga Palestina. Operasi ini berlangsung selama 48 jam dan menyebabkan kerusakan signifikan di Jenin. Kali ini, dengan ribuan warga sipil terjebak di tengah baku tembak, situasi di Jenin semakin memburuk.

Penduduk setempat seperti Salam Azaizeh, yang terjebak di rumah tetangganya selama sehari terakhir, menggambarkan suasana kota sebagai sangat mencekam. "Tidak ada yang bisa keluar. Kami mendengar suara-suara yang menakutkan," katanya.

Militer Israel telah mengintensifkan serangannya di Tepi Barat sejak awal Oktober, dengan operasi yang sering kali berakhir dalam hitungan jam setelah menangkap tersangka militan. Namun, kali ini pasukan Israel masih bertahan di lokasi hingga Rabu siang, dengan mendirikan blokade jalan di berbagai titik strategis di kota Jenin.

Kolonel Shoshani menyatakan bahwa operasi ini masih berada dalam tahap awal, dan belum jelas berapa lama lagi pasukan Israel akan tetap berada di Tepi Barat. Sementara itu, warga Palestina terus hidup dalam ketidakpastian dan ketakutan, menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya di tengah konflik yang semakin memanas ini.

Sumber : Israeli Military Begins Major West Bank Raids - The New York Times (nytimes.com)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow