Bangun Kemitraan, Ditjen Bimas Kristen Gelar Media Gathering di Bogor

Bangun Kemitraan, Ditjen Bimas Kristen Gelar Media Gathering di Bogor

Bogor (DBK) — Direktur Urusan Agama, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen (Ditjen Bimas Kristen) Kementerian Agama, Amsal Yowei, menyatakan bahwa kehadiran media sangat penting bagi Ditjen Bimas Kristen.

Mantan Kakanwil Kemenag Papua ini menekankan bahwa Dirjen Bimas Kristen selalu mengingatkan agar program prioritas Menteri Agama yang diimplementasikan menjadi prioritas Ditjen Bimas Kristen harus diakselerasi dan diketahui oleh masyarakat.

"Kami mengemas program prioritas dalam tajuk 10.10," kata Yowei saat berdiskusi dengan insan pers pada Media Gathering Ditjen Bimas Kristen tahun 2023 di Bogor, Rabu (8/11/2023).

Program 10.10, lanjut Yowei, mencakup 10 Daerah Prioritas Pembangunan Keagamaan, 10 Aplikasi Layanan Digital, 10 Desa Moderasi Beragama, 10 Bantuan Objek Budaya Keagamaan Kristen, 10 Pusat Inkubasi Layanan Publik Berbasis Moderasi Agama, 10 Hibah Tanah untuk Layanan Pendidikan Keagamaan, 10 Pembukaan Satuan Pendidikan Keagamaan Kristen Baru, 10 Beasiswa Pengembangan SDM, 10 Jurnal Bereputasi, dan 10 Transformasi Lembaga Keagamaan.

Yowei menjelaskan lebih rinci bahwa 10 Daerah Prioritas Pembangunan Keagamaan melibatkan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kepulauan Sabu Raijua, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Malinau Kalimantan Utara, Palu Sulawesi Tengah, Halmahera Maluku Utara, Papua Barat Daya/Sorong, Papua/Sentani, dan Lapago, Papua Pegunungan.

"Selanjutnya, 10 Desa Moderasi Beragama telah kami bentuk hasil kolaborasi dengan 7 Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Negeri (PTKKN) dan Pemerintah Daerah, dan program ini terus berproses," jelas Yowei.

Dalam konteks Bantuan Objek Budaya Keagamaan Kristen, Yowei menyebutkan bahwa bantuan tersebut sudah disalurkan ke empat objek, termasuk GBKP Runggun Buluh Awar, GPIB Immanuel Jakarta, GKST Palu Rumah Misionaris, dan GKI Filadelfia Pulai Ada.

"Terkait 10 Pusat Inkubasi Layanan Publik Berbasis Moderasi Beragama, kami sudah siapkan Draft Juknisnya," tambahnya.

Lebih lanjut, Yowei melaporkan bahwa program Hibah Tanah Untuk Layanan Pendidikan Keagamaan telah memberikan hasil positif. "Di Mentawai terdapat 25 Hektar, Sabu Raijua 1 Hektar, di Yogyakarta dihibahkan oleh STAK Teruna Bakti, di Sorong oleh STAK Mesias, dan di 10 SMTK lainnya," ungkap Yowei.

Ditjen Bimas Kristen juga tengah berupaya membuka Satuan Pendidikan Keagamaan Kristen Negeri Baru. "Saat ini sedang berproses di KemenPAN-RB adalah SMPTK Negeri Manokwari, SMPTK Negeri Diaspora Sorong, SMPTK Negeri Kokoda, SMPTK Negeri Teluk Wondama, SMPTK Negeri Raja Ampat, SMAK Negeri Sumba Timur, SMAK Negeri Kupang, SMTK Negeri Kepulauan Yapen, SMTK Negeri SOE, SMTK Negeri Sumba Tengah," beber Yowei.

"Kami juga telah meluncurkan program Beasiswa Pengembangan SDM Program Doktor Luar Negeri, Skema Sandwich, Pelatihan Menulis untuk Guru, Pembimas, dan Penyuluh, KIP Kuliah, PIP, Bantuan Afirmasi OAP, Beasiswa Riset, dan Sekolah Riset Bagi Dosen," tambahnya.

"Jurnal Bereputasi sedang dalam kerjasama dengan relawan jurnalis," jelas Yowei.

Yowei juga menjelaskan bahwa program Transformasi Kelembagaan sedang berproses melibatkan beberapa institusi, seperti IAKN Manado, IAKN Tarutung, IAKN Ambon, STAPKN Sentani, STAK Teruna Bhakti Yogyakarta, dan STAK Mesias Sorong. Program Cyber Christian University, dengan IAKN Manado sebagai proyek percontohan, juga sedang berlangsung.

"Terkait Layanan Digital, Ditjen Bimas Kristen memiliki aplikasi e-PAKris, Sindak, BKD, e-Jafung, dan Web Bimas Kristen," jelas Yowei.

Dalam kerjasama dengan Organisasi Koneksi Indonesia, Ditjen Bimas Kristen tengah memproduksi video bahasa isyarat Alkitab sepanjang 170 ayat untuk difabel (tuna runggu). "Ayat tersebut dipilah dalam 14 tema dan akan dihasilkan dalam bentuk video. Semoga ini dapat menjadi kado Natal bagi kaum difabel," tambahnya.

"Atas nama Dirjen Bimas Kristen, kami menyampaikan apresiasi atas kehadiran teman media, semoga kita dapat terus bekerja sama menyampaikan berita yang positif kepada masyarakat," pungkas Yowei.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Data Kemenag, Akhmad Fauzin, menegaskan bahwa segala hal baik yang dilakukan oleh Kemenag harus dirasakan oleh masyarakat. "Jurnalis adalah pendakwa yang menyampaikan fakta, termasuk bagaimana literasi moderasi beragama terdukung oleh teman media," jelas Fauzin.

Kegiatan selama tiga hari ini dihadiri oleh jurnalis media cetak, online, televisi, dan radio, serta Humas unit Eselon I Kemenag. (EVG)

Sumber : Bangun Kemitraan, Ditjen Bimas Kristen Gelar Media Gathering | Ditjen Bimas Kristen Kemenag RI

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow