TUGU KEEMPAT MODERASI BERAGAMA PROVINSI MALUKU DIBUKA
Maluku Tengah, (DBK)—Pada Rabu, 5 Juni 2024, Jeane Marie Tulung, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, meresmikan Prasasti Tugu Moderasi Beragama ke-4 di Provinsi Maluku.
Prasasti Pulau Seram di Negeri Waraka, Kecamatan Kabupaten Maluku Tengah, menunjukkan toleransi yang telah lama dipraktikkan oleh masyarakat Seram. Komunitas Islam di Desa Waraka menampilkan tarian lintas agama dan permainan musik gambus, yang menunjukkan keberagaman dan keindahan budaya. Setiap langkah yang diambil dalam acara ini menunjukkan semangat kerukunan dan solidaritas.
Ada tiga komunitas di Waraka: Islam, Kristen, dan Katolik. Bapak Raja Negeri Waraka, Richard YB Lailossa, menyambut kehadiran Dirjen dan rombongan, mengatakan, "Secara agama, perbedaan itu ada di Negeri Waraka, tetapi kami satu di dalam adat, budaya, dan turun-temurun."
Bapak Raja mengatakan, "Di Waraka, kami semua berkeluarga, baik Islam, Katolik, maupun Kristen memiliki rasa kebersamaan dan rasa tanggung jawab untuk saling menjaga kerukunan." Dia juga menambahkan bahwa masyarakat Negeri Waraka tetap menjadi satu daging, satu pusaka, dan satu mata uang, terlepas dari agama mereka.
Dia menyimpulkan, "Kami harus tetap bersatu dan mau tetap menjaga keutuhan secara basudara dan kita harus tetap mendukung kesatuan NKRI ini karena NKRI harga mati."
Dalam sambutannya, Dirjen memuji toleransi dan kerukunan di Negeri Waraka. Dia juga mengingatkan pentingnya mempertahankan kerukunan umat beragama. "Penandatanganan prasasti ini tidak hanya menjadi simbol, tetapi juga sebuah komitmen untuk terus menjaga dan memupuk toleransi serta keharmonisan di tengah-tengah masyarakat," katanya.
Selain itu, Dirjen menyatakan bahwa Tugu Moderasi Beragama, yang diresmikan pada kesempatan ini, merupakan simbol persatuan dalam perbedaan. "Penguatan Moderasi Beragama ini merupakan Program Prioritas Menteri Agama. Saya berharap, setiap kali melihat tugu ini, masyarakat mengingat akan pentingnya menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama."
Semoga Desa Waraka terus menjadi teladan bagi masyarakat luas dalam menjaga keharmonisan dan toleransi antar agama.
"Saya berharap langkah ini akan menginspirasi banyak wilayah lainnya untuk mengikuti jejak ini dalam membangun masyarakat yang damai dan beradab."
Asisten Bupati dan Kapolres Kabupaten Maluku Tengah, Kepala Bidang Bimas Kristen Kementerian Agama Provinsi Maluku, perwakilan MUI dan pimpinan Klasis Gereja Protestan Maluku Kabupaten Maluku Tengah, para penyuluh agama Kristen, Islam, dan Katolik, guru dan staf sekolah keagamaan, dan tokoh lintas agama semuanya hadir dalam peristiwa bersejarah ini.
Apa Reaksi Anda?